Sabtu, 30 Mei 2009

BELAJAR DI ALAM TERBUKA


OutBond!!!!!.............!!!! ayo.........ooo...o


Mungkin itu yang akan dikatakan oleh anak-anak jika diajak untuk outbond ria. Outbond merupakan serangkaian kegiatan di alam terbuka dimana kegiatannya bisa berupa permainan-permainan. Tapi kalau anak-anak melakukan outbond terus,,, kapan belajarnya???....?Eits....ts tunggu dulu siapa bilang kalau outbond kita tidak bisa belajar. Jangan salah sangka ya!!!! Dalam melakukan outbond kita masih bisa melakukan kegiatan belajar mengajar, ya.. dengan fasilitas yang ada. Ceritanya sih kayak back to nature gitu (he...he...he... kayak bisa bahasa Inggris aja). Yang dimaksud belajar di arena outbond disini adalah kita melakukan pembelajaran yang umumnya dilakukan di dalam suatu ruangan tertentu tapi disini kita melakukannya di alam terbuka dengan kondisi alam yang sebenarnya tidak hanya dalam teori saja.
Kegiatan outbond memiliki tujuan yang baik untuk pendidikan khususnya dalam perkembangan anak didik diantaranya adalah:


  1. Agar peserta atau anak didik dapat memahami diri sendiri dan jiwa kepemimipinan yang ada di dirinya, dimana hal tersebut tidak dapat tercipta hanya sekadar dari teori-teori saja melainkan melalui praktek secara langsung.

  2. Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak guna memberi proses terapi diri dalam berkomunikasi dan berinteraksi

  3. Menumbuhkan rasa saling percaya terhadap teman dalam kelompok

  4. Membangkitkan semangat dan motivasi anak untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan outbond

  5. Memberikan ruang kepada anak untuk berekspresi sesuai dengan yang diinginkan

  6. Menumbuhkan sikap mandiri dan bertindak dalam situasi yang dihadapi,

  7. Dan yang terpenting adalah agar anak merasa senang untuk belajar dalam kegiatan outbond karena berajar harus bermula dari kesengangan dan kenyamanan anak.(http://widhoy.multiply.com/)
Selain itu juga outbond sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun pendidik. Outbond merupakan sebuah simulasi kehidupan yang kompleks menjadi sederhana dengan menggunakan alam bebas sebagai media belajar. Outbond memberikan suatu keadaan, pengalaman, dan situasi yang nyata untuk mempelajari, menambah, mengasah, dan mengaplikasikan ketrampilan peserta atau anak didik. Outbond juga dapat membentuk pola pikir yang kreatif serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual. Selain itu, outbond juga dapat menambah pengalaman hidup dan pendalam diri yang lebih banyak dituntut menimbhkan dan mengembangkan kemampuan ESQ (Emotional and Spiritual Quotient)(http://sekolah.tamanblog.com/)

Sehingga dapat dikatakan bahwa outbond menyentuh 3 aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor yang melibatkan stimulasi penggunaan logika dan pengetahuan , indra, perasaan, gerak tubuh, serta melatih peran fungsional individu maupun kelompok. Dimana kegiatannya mengandung unsur pemecahan masalah dan berorientasi pada penemuan dan pencapaian sasaran. Selain bermanfaat untuk peserta didik uotbond juga bermanfaat untuk pendidik yaitu pendidik dapat lebih mudah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan anak didiknya dan pendidk lebih mudah memahami karakteristik anak didiknya.

Hal tersebut telah dilakukan oleh salah satu yayasan pendidikan di Sidoarjo. Dan Bapak Arief A. Yudanarko selaku salah satu pendidik dalam yayasan tersebut mengatakan bahwa peserta didiknya lebih senang belajar di alam terbuka daripada di suatu ruangan tertutup yang beliau buktikan dengan menerapkan sistem belajar di alam terbuka sejak berdirinya yayasan tersebut. Dan tidak hanya di Sidoarjo saja yang sudah menerapkan sistem tersebut tetapi banyak pula lembaga pendidikan yang telah menerapkan sistem tersebut.

Oleh karena itu, kita jangan memandang sebelah mata outbond. Karena outbond merupakan model atau gaya pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan anak didik dan diminati oleh anak didik.

1 komentar:

  1. Salam kenal,
    Jadi penasaran karena di artikel ini ada nama saya disebut, tapi kok dari Nurul Al Falah, ya? Yayasan ini di mana? Sidoarjo dan Surabaya itu beda.
    Kalau memang Arief A. Yudanarko yang dimaksud di artikel ini adalah saya, saya luruskan dulu ya bahwa saya tidak kenal Nurul Al Falah.
    Tapi, semoga yang dimaksud adalah orang lain. Maafkan saya jika memang demikian.
    Salam,
    Arief A. Yudanarko
    http://arifay.blogspot.com

    BalasHapus